Jumat, 30 Mei 2014

PREDIKASI AWAL RAMADHAN N IDUL FITRI 1435 H





PREDIKASI DI INDONESIA


بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Predikasi Awal Puasa Awal puasa Ramadhan & Idul fitri 1435H /2014M

Awal Puasa Ramadhan 1435 H / 2014 M di Indonesia diperkirakan akan dimulai pada Hari Ahad, 29 Juni 2014 dan Hari Raya Idul Fitri 1435 H / 2014 M akan dilaksanakan pada Hari Senin, 28 Juli 2014. Dengan demikian puasa Ramadhan tahun ini dilaksanakan selama 29 hari.

Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan sebagai berikut: *)

Awal Ramadhan 1435 H
  • Ijtimak akhir bulan Sya'ban : Jumat, 27 Juni 2014 jam 15.11 WIB
  • Tinggi Hilal malam Sabtu     : 0,50 derajat di atas ufuk
  • Tinggi Hilal malam Ahad      : 11,21 derajat di atas ufuk
  • Awal Ramadhan 1435 H     : Ahad, 29 Juni 2014
Awal idul Fitri 1435 H
  • Ijtimak akhir bulan Ramadhan : Ahad, 17 Juli 2014 jam 05.42 WIB
  • Tinggi Hilal malam Senin          : 3,55 derajat di atas ufuk
  • Awal Syawal 1435 H              : Senin, 28 Juli 2014

Perbedaan yang mungkin terjadi

Seperti yang terjadi pada penentuan Awal Ramadhan 1434 H / 2013 M kemarin yang telah saya uraikan pada artikel Kapan Puasa Ramadhan 1434 H / 2014 M ?, Tahun 1435 H (2014 M) ini pun awal Ramadhan akan ada perbedaan terutama pada 2 ormas Islam terbesar di Indonesia yaitu NU dan Muhammadiyah. Hal ini karena dalam menentukan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal, NU menggunakan metode Rukyatul Hilal Bil Fi'li, sedangkan Muhammadiyah menggunakan metode Wujudul Hilal.

Dari data hasil perhitungan di atas, pada malam Sabtu tinggi hilal 0,50 derajat artinya hilal sudah wujud di atas ufuk tetapi belum bisa dirukyat bil fi'li (belum bisa dilihat dengan mata di lapangan walaupun menggunakan alat tercanggih saat ini) karena masih di bawah 2 derajat. Hilal baru bisa dilihat pada malam Ahad nya karena tinggi hilal sudah 11,21 derajat. Dengan demikian, NU diperkirakan akan menetapkan Awal Ramadhan 1435 H pada Hari Ahad 29 Juni 2014, sedangkan Muhammadiyah sehari sebelumnya yaitu Hari Sabtu 28 Juni 2014.

Adapun Hari Raya Idul Fitri 1435 H diperkirakan akan sama yaitu Hari Senin 28 Juli 2014, karena tinggi hilal pada malam Senin nya 3,55 derajat telah melampaui persyaratan minimal 2 derajat.

Apabila ada khilafiyah (perbedaan pendapat), maka keputusan Ulil Amri dalam hal ini Sidang Itsbat Kementrian Agama RI yang harus kita patuhi, kecuali jika Anda tidak ingin kompaK.

                                        ***PREDIKASI DIWILAYAH TAIWAN***

Pemilihan Markas Pengamatan Hilal

Dari hasil analisis yang di lakukan, Markaz pengamatan hilal untuk Taiwan lebih cocok dilkukan di daerah paling selatan Taiwan, Daerah itu masuk dalam Provinsi Pintung. Sebuah daratan sebelah barat yang menjorok ke laut.
Tempat ini sangat cocok untuk lokasi rukyat hilal karena jauh dari daratan China, sehingga polusi cahaya yang berpotensi untuk mengganggu kegiatan rukyat pun dapat diminimalisir. Tempat itu terletak pada koordinat 21º 56’ 05,4” LU 120º 42’ 41.56” BT dengan ketinggian 4 meter di atas permukaan laut. Untuk perhitungan kenampakan hilal, Kita akan menggunakan tempat ini sebagai patokan visibilitas hilal di Taiwan.
Untuk mengikuti tata cara perhitungan lengkap tentang awal bulan Ramadhan dan Syawwal, Pada tulisan yang sedang anda baca ini  hanya akan merangkumkan hasil hisabnya saja.
(21º 56’ 05,4” LU 120º 42’ 41.56” BT)
Klik link di atas maka google maps akan membawa Anda ke lokasi.
Markas Pengamatan Hilal di Taiwan
Markaz Pengamatan Hilal di Taiwan

Kriteria Awal Bulan Hijriah

Pemerintah Republik Indonesia dan beberapa negara lain seperti: Brunei, Malaysia, dan Singapur selama ini menganut kriteria Imkan Rukyah MABIMS untuk menentukan awal bulan Hijriah, dimana keesokan harinya akan masuk bulan baru jika kondisi bulan memenuhi salah satu dari syarat-syarat sebagai berikut:
  1. Ketinggian hilal tidak kurang dari 2 derajat di atas ufuq ketika matahari terbenam.
  2. Sudut elongasi matahari-bulan tidak kurang dari 3 derajat
  3. Umur bulan ketika terbenam matahari tidak kurang 8 jam, dihitung mulai dari terjadinya ijtimak (konjungsi).
Dalam prakteknya, telah disepakati bahwa 2 derajat (syarat 1) merupakan patokan utama apakah hilal dianggap terlihat atau tidak. Sehingga biarpun syarat 2 dan 3 terpenuhi sedangkan ketinggian hilal masih di bawah 2 derajat, maka hilal tidak dianggap terlihat (tidak imkan rukyat). Sebaliknya jika syarat 1 terpenuhi sedangkan syarat 2 dan 3 tidak terpenuhi, maka hilal akan tetap dianggap imkan rukyat. Sehingga Syarat utama untuk penentuan awal bulan adalah ketinggian hilal harus 2 derajat atau lebih.
Di Indonesia kriteria MABIMS ini dikenal dengan istilah Imkan Rukyat 2 Derajat. Sedangkan Hisab yang menggunakan kriteria ini disebut dengan Hisab Imkanurrukyat Dua Derajat.
Untuk persatuan dan kesatuan umat, kita warga Indonesia, menurut hemat saya, lebih baik mengikuti kriteria ini, sehingga manisnya kebersamaan dalam beribadat akan sangat terasa bagi kita.

Awal Bulan Ramadhan 1435 H/2014

Ijtimak = Jumat, 27 Juni 204 pukul 16:08:30 CST (China Standard Time/UT+8)
Matahari terbenam (Ghurub) = 18:44:31 CST
Ketinggian Bulan = 1º 35’ 8.33” di bawah ufuk mar’iy (ufuk yang terlihat)
Sudut elongasi Matahari – bulan = 4º 54’ 28.1”
Umur Bulan ketika Ghurub = 2 Jam 36 menit 0.99 detik
Azimut Bulan = 290º 52’ 13”
Azimut Matahari = 295º 39’ 43”
Sehingga Bulan terletak 4º 47’ 30” Sebelah kiri Matahari
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Posisi Hilal Awal Bulan Ramadhan 1435 H/2014 M di Taiwan
Posisi Hilal Awal Bulan Ramadhan 1435 H/2014 M di Taiwan
Dari perhitungan di atas tersimpulkan bahwa: Pada hari Jumat 27 Juni 2014 Hilal masih berada di bawah ufuq mar’iy, ditambah lagi dengan umurnya yang masih jauh sangat kecil dari 8 jam. Walaupun sudut elengasinya sudah lebih besar dari 3 derajat namun tidak mungkin dirukyat karena berada di bawah ufuq, maka Bulan Sya’ban akan disempurnakan menjadi 30 hari (Istikmal). Sehingga:
1 Ramadhan 1435 H jatuh pada hari Minggu 29 Juni 2014
Untuk Indonesia, di Jakarta, Posisi Hilal juga masih di bawah ufuq pada pada hari Jumat 27 Juni 2014, sehinnga Awal Ramadhan di sana  bersamaan dengan Taiwan.

Awal Bulan Syawwal 1435 H/2014

Ijtimak = Minggu, 27 Juli 204 pukul 6:41:49 CST
Matahari terbenam (Ghurub) = 18:40:03 CST
Ketinggian Bulan = 0º 5’ 22.1” di atas ufuk mar’iy
Sudut elongasi Matahari – bulan = 7º 14’ 49.6”
Umur Bulan ketika Ghurub = 11 Jam 58 menit 13.9 detik
Azimut Bulan = 284º 1’ 5”
Azimut Matahari = 291º 7’ 33”
Sehingga Bulan terletak 7º 6’ 28” Sebelah kiri Matahari
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Posisi Hilal Awal Syawwal 2014 Taiwan
Posisi Hilal Awal Bulan Ramadhan 1435 H/2014 M di Taiwan
Hasil hisab di atas menunjukkan bahwa pada hari rukyah Minggu 27 Juli 2014 hilal sudah di atas ufuq, tetapi masih sangat rendah di bawah 2 derajat. Walaupun umur bulan dan sudut elongasi sudah jauh melebihi kriteria yang ditentukan namun tetap hilal belum memungkinkan untuk dirukyat karena belum sampai 2 derajat tingginya, maka Bulan Ramadhan disempurnakan bilangannya menjadi 30 hari (Istikmal). Sehingga:
 1 Syawwal 1435 H jatuh pada hari Selasa 29 Juli 2014
Perlu dicatat bahwa untuk Indonesia, di Jakarta, ketinggian hilal pada hari Minggu 27 Juli 2014 sudah mencapai 3° 1′ 59″, sehingga 1 Syawwal di sana jatuh pada hari Senin 28 Juli 2014.
Demikian ulasan tentang hisab awal Bulan Ramadhan dan Syawwal untuk tahun ini. Semoga bermanfaat. Untuk jadwal puasa atau imsakiyah akan saya buatkan kemudian In SyaAllah.
WALLOHU A'LAMU BISHOWAAB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar