MU'JIZAT MENYEBUT ASMA ALLOH
Pernahkah kita menghitung-hitung berapa kali kita membaca lafadz Allah dalam setiap hari?Dan apakah anda merasakan manfaat dari melafadzkan Allah tersebut? Bias-biasa saja? Atau barangkali ketenangan batin atau hal yang lainnya?
Ternyata saat kita membaca lafadz Allah tersebut, sebenarnya tanpa kita sadari ada banyak manfaat yang dapat kita petik. Bahkan oleh seseorang yang belum atau tidak mengenal Islam sekalipun. Artikel berikut ini saya dapatkan melalui majalah Nurul Hayat edisi November 2009. Semoga membawa inspirasi bagi kita akan kebesaran dan kekuasaan Allah yang telah menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya.
Seorang profesor dalam bidang psikologi yang berasal dari negeri Belanda menemukan efek yang mengagumkan dari mengulang-ulang kata atau lafadz Allah. Van der Hoven nama guru besar tersebut. Seorang spesialis di bidang kejiwaan dari negeri Belanda. Ia mengumumkan penemuan barunya yang didasarkan pada riset ilmiah tentang efek positif dari membaca Al-Qur’an dan mengulang-ulang lafadz Allah baik terhadap pasien (orang sakit) ataupun efek terhadap orang-orang sehat. Profesor Vander Hoven menguatkan penemuannya yang dibuktikan secara empiris dengan melakukan rangkaian studi dan penelitian terhadap banyak pasien selama kurang lebih 3 tahun.
Sebuah surat kabar Arab Saudi, Al Watan, melaporkan bahwa psikolog tersebut, sebagaimana juga dikutip oleh beberapa media lain, mengatakan bahwa orang-orang muslim yang bisa membaca Arab dan terbiasa membaca Al-Qur’an dapat melindungi dirinya sendiri dari penyakit mental dan penyakit-penyakit yang ada hubungannya dengan kondisi psikologis (psychological diseases). Dalam laporan ilmiahnya ia menjelaskan bagaimana setiap huruf dlm kata Allah itu dpt menyembuhkan berbagai gangguan psikologis. Dalam risetnya tersebut dia menunjukkan bahwa huruf pertama dalam lafadz Allah, yakni huruf A (Alif), dapat melonggarkan (melancarkan) pada sistem pernafasan manusia (human respiratory system). Lafadz A tersebut juga dapat mengontrol sistem pernafasan pernafasan (breathing controls)
Vander Hoven menambahkan juga bahwa pengucapan huruf konsonan L (Lam), dengan metode Arab, yaitu dengan cara lidah disentuhkan dengan ringan pada bagian rahang atas yang akan mendatangkan jeda (istirahat) dan berulang-ulang mendatangkan jeda yang sama, berpengaruh positif dengan memberikan efek relaksasi pada kondisi psikologis manusia .Juga, pengucapan huruf terakhir, yakni huruf H dapat menghubungkan dua bagian yaitu antara organ paru-paru dan organ jantung. Hubungan antara kedua organ ini memberikan efek positif dengan memperbaiki system denyut jantung (heart beat).Ilmuwan itu juga mengembangkan penelitiannya dengan mengamati pengaruh pengucapan kata “Allah” dari berbagai aspek, termasuk interaksi dalam syaraf-syaraf pasien saat menyebutkan kata “Allah” tersebut. Setiap reaksi fisik pasca pengucapan kata “Allah”, dicatat serta disusun Hoven. Bahkan mimik si pasien pun diamati dengan seksama. Adakalanya diperbandingkan antara sebelum lancar mengucapkan dan sesudah lafadz tersebut fasih (reflek) diucapkan
.Penelitiannya memang sangat kompleks, meskipun hanya berkaitan dengan persoalan pengucapan kata “Allah” dalam hubungannya dengan metode penyembuhan dan terapi kesehatan lain. Metode riset dan analisis ilmiah seperti yang diterapkan pada dunia akademis, diaplikasikannya di dalam penelitian itu. Bagaimana respon kalangan ilmuwan dengan hasil penelitian tersebut? Ternyata para pakar medis pun terkejut dengan hasil riset ini. Bagaimana Van der Hoten yang adalah seorang profesor non Muslim tersebut sampai pada tertarik untuk melakukan penelitian dan eksperimen melalui pengucapan kata “Allah” ini.Rupanya Hoven banyak memperoleh inspirasi dari Alquran, yakni ketika ia sering mendengarkan orang-orang Muslim membaca Alquran, di mana kata “Allah” menjadi kata yang seringkali muncul dalam bacaan tersebut.
Lalu kata ini digunakan untuk subyek penelitian utamanya Van Hoven. Dengan hasil penelitian tersebut ternyata membuka kesempatan untuk dilakukannya penelitian lanjutan tentang pengaruh pengucapan lafadz Allah terhadap kesehatan manusia. Bahkan peneliti di luar Belanda, ikut menyelidikinya untuk semakin meyakinkan hasil penelitian Hoven. Misalkan, bagaimana korelasi penyebutan setiap huruf dari kata “Allah” terhadap sinyal-sinyal yang menuju organ-organ tertentu di dalam tubuh manusia.Sementara itu banyak di kalangan orang Islam yang karena mendengar hasil penelitian tersebut, akhirnya meningkatkan aktivitas mereka dalam penyebutan kata “Allah”. Misalkan ketika mendapat gangguan fisik karena pengaruh keadaan kejiwaan yang tidak sehat.Demikianlah, Allah telah menggambarkan salah satu bentuk kekuasaan-Nya.
Dan diakui atau tidak, hal tersebut telah membuktikan bahwa Islam betul-betul menjadi agama yang menawarkan rahmat bagi seluruh alam. Allah pun telah berfirman:Akan Kami perlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kamidi segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi merekabahwa Al-Qur’an ini adalah benar (QS. 42:53)
============================================
Iman yang teguh tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus di cari di bina dan perkuat agar selalu Istiqomah.cara yang terbaik ialah menyampaikan, mengucapkan secara langsung hal-hal yang menyangkut kekuasaan,keagungan kemuliaan Allah, membaca Kitabullah; mengkajinya , mentadabburi makna dan hukum-hukumnya, mengkaji sunnah Nabi صلى الله عليه وسلم dan mengaetahui rician syariat darinya Mohon share kepada Saudara-saudara kita yang lain
Ternyata saat kita membaca lafadz Allah tersebut, sebenarnya tanpa kita sadari ada banyak manfaat yang dapat kita petik. Bahkan oleh seseorang yang belum atau tidak mengenal Islam sekalipun. Artikel berikut ini saya dapatkan melalui majalah Nurul Hayat edisi November 2009. Semoga membawa inspirasi bagi kita akan kebesaran dan kekuasaan Allah yang telah menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya.
Seorang profesor dalam bidang psikologi yang berasal dari negeri Belanda menemukan efek yang mengagumkan dari mengulang-ulang kata atau lafadz Allah. Van der Hoven nama guru besar tersebut. Seorang spesialis di bidang kejiwaan dari negeri Belanda. Ia mengumumkan penemuan barunya yang didasarkan pada riset ilmiah tentang efek positif dari membaca Al-Qur’an dan mengulang-ulang lafadz Allah baik terhadap pasien (orang sakit) ataupun efek terhadap orang-orang sehat. Profesor Vander Hoven menguatkan penemuannya yang dibuktikan secara empiris dengan melakukan rangkaian studi dan penelitian terhadap banyak pasien selama kurang lebih 3 tahun.
Sebuah surat kabar Arab Saudi, Al Watan, melaporkan bahwa psikolog tersebut, sebagaimana juga dikutip oleh beberapa media lain, mengatakan bahwa orang-orang muslim yang bisa membaca Arab dan terbiasa membaca Al-Qur’an dapat melindungi dirinya sendiri dari penyakit mental dan penyakit-penyakit yang ada hubungannya dengan kondisi psikologis (psychological diseases). Dalam laporan ilmiahnya ia menjelaskan bagaimana setiap huruf dlm kata Allah itu dpt menyembuhkan berbagai gangguan psikologis. Dalam risetnya tersebut dia menunjukkan bahwa huruf pertama dalam lafadz Allah, yakni huruf A (Alif), dapat melonggarkan (melancarkan) pada sistem pernafasan manusia (human respiratory system). Lafadz A tersebut juga dapat mengontrol sistem pernafasan pernafasan (breathing controls)
Vander Hoven menambahkan juga bahwa pengucapan huruf konsonan L (Lam), dengan metode Arab, yaitu dengan cara lidah disentuhkan dengan ringan pada bagian rahang atas yang akan mendatangkan jeda (istirahat) dan berulang-ulang mendatangkan jeda yang sama, berpengaruh positif dengan memberikan efek relaksasi pada kondisi psikologis manusia .Juga, pengucapan huruf terakhir, yakni huruf H dapat menghubungkan dua bagian yaitu antara organ paru-paru dan organ jantung. Hubungan antara kedua organ ini memberikan efek positif dengan memperbaiki system denyut jantung (heart beat).Ilmuwan itu juga mengembangkan penelitiannya dengan mengamati pengaruh pengucapan kata “Allah” dari berbagai aspek, termasuk interaksi dalam syaraf-syaraf pasien saat menyebutkan kata “Allah” tersebut. Setiap reaksi fisik pasca pengucapan kata “Allah”, dicatat serta disusun Hoven. Bahkan mimik si pasien pun diamati dengan seksama. Adakalanya diperbandingkan antara sebelum lancar mengucapkan dan sesudah lafadz tersebut fasih (reflek) diucapkan
.Penelitiannya memang sangat kompleks, meskipun hanya berkaitan dengan persoalan pengucapan kata “Allah” dalam hubungannya dengan metode penyembuhan dan terapi kesehatan lain. Metode riset dan analisis ilmiah seperti yang diterapkan pada dunia akademis, diaplikasikannya di dalam penelitian itu. Bagaimana respon kalangan ilmuwan dengan hasil penelitian tersebut? Ternyata para pakar medis pun terkejut dengan hasil riset ini. Bagaimana Van der Hoten yang adalah seorang profesor non Muslim tersebut sampai pada tertarik untuk melakukan penelitian dan eksperimen melalui pengucapan kata “Allah” ini.Rupanya Hoven banyak memperoleh inspirasi dari Alquran, yakni ketika ia sering mendengarkan orang-orang Muslim membaca Alquran, di mana kata “Allah” menjadi kata yang seringkali muncul dalam bacaan tersebut.
Lalu kata ini digunakan untuk subyek penelitian utamanya Van Hoven. Dengan hasil penelitian tersebut ternyata membuka kesempatan untuk dilakukannya penelitian lanjutan tentang pengaruh pengucapan lafadz Allah terhadap kesehatan manusia. Bahkan peneliti di luar Belanda, ikut menyelidikinya untuk semakin meyakinkan hasil penelitian Hoven. Misalkan, bagaimana korelasi penyebutan setiap huruf dari kata “Allah” terhadap sinyal-sinyal yang menuju organ-organ tertentu di dalam tubuh manusia.Sementara itu banyak di kalangan orang Islam yang karena mendengar hasil penelitian tersebut, akhirnya meningkatkan aktivitas mereka dalam penyebutan kata “Allah”. Misalkan ketika mendapat gangguan fisik karena pengaruh keadaan kejiwaan yang tidak sehat.Demikianlah, Allah telah menggambarkan salah satu bentuk kekuasaan-Nya.
Dan diakui atau tidak, hal tersebut telah membuktikan bahwa Islam betul-betul menjadi agama yang menawarkan rahmat bagi seluruh alam. Allah pun telah berfirman:Akan Kami perlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kamidi segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi merekabahwa Al-Qur’an ini adalah benar (QS. 42:53)
============================================
Iman yang teguh tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus di cari di bina dan perkuat agar selalu Istiqomah.cara yang terbaik ialah menyampaikan, mengucapkan secara langsung hal-hal yang menyangkut kekuasaan,keagungan kemuliaan Allah, membaca Kitabullah; mengkajinya , mentadabburi makna dan hukum-hukumnya, mengkaji sunnah Nabi صلى الله عليه وسلم dan mengaetahui rician syariat darinya Mohon share kepada Saudara-saudara kita yang lain
mg bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar